Tradisianime.com – Anime Love Lab adalah salah satu contoh terbaik bagaimana komedi romantis di sekolah bisa tampil segar, lucu, absurd, sekaligus menyentuh. Namun yang membuat anime ini berbeda adalah konsepnya – bukan tentang cinta yang sudah berjalan, tapi tentang eksperimen cinta. Ya, kamu tidak salah baca. Di anime ini, cinta diperlakukan seperti ilmu pengetahuan yang bisa diteliti, dianalisis, diuji coba, bahkan dilakukan simulasi teoritisnya.
Terlebih lagi, tempat semua kegilaan ini berlangsung bukan di sekolah sembarangan. Setting anime Love Lab adalah sekolah cewek elit bernama Fujisaki Girls’ Academy. Sekolah khusus perempuan, terpandang, penuh citra elegan, namun di balik semua itu… siapa sangka tempat ini menjadi arena penelitian cinta paling absurd dan konyol.
Gadis-Gadis Terpandang, tapi Tidak Berpengalaman soal Cinta
Tokoh utama kita, Maki Natsuo, adalah ketua OSIS yang sangat dikagumi. Ia sempurna, elegan, pintar, disebut-sebut sebagai ikon ideal di sekolah. Namun di balik itu semua, Maki memiliki sisi tersembunyi yang tidak pernah diketahui publik: ia terobsesi pada hal-hal romantis. Ia ingin tahu bagaimana rasanya cinta, bagaimana cara mendekati cowok, bagaimana merasakan momen deg-degan.
Celakanya, ia tidak punya pengalaman.

Di sinilah muncul duo komedi yang sangat memikat, yaitu Maki dan Riko Kurahashi. Riko adalah gadis tomboy yang terlihat seakan ahli dalam urusan laki-laki karena gayanya yang sporty dan percaya diri. Padahal kenyataannya, Riko pun sama sekali tidak punya pengalaman. Namun Riko keburu terjebak dalam kedok bohongnya sendiri dan akhirnya jadi “mentor cinta” bagi Maki.
Dari kombinasi dua karakter ini saja, kita sudah punya fondasi komedi situasional yang sangat kuat.
Eksperimen Cinta ala OSIS: Antara Sains dan Halusinasi Romantis
Poin terbesar yang membuat Love Lab unik adalah bagaimana para karakter mencoba mempelajari cinta melalui eksperimen. Bukan percobaan kepada cowok asli, karena sekolah ini khusus perempuan, tapi simulasi, latihan, riset, hingga latihan drama.
Contohnya:
- latihan memegang tangan bantal seakan itu tangan cowok asli
- merancang skenario pertemuan ala manga shoujo
- merumuskan taktik gombal yang ideal
- melakukan role play adegan romantis
Semua ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi di markas OSIS. Bayangkan OSIS sekolah elit, yang biasanya membahas acara formal atau kegiatan sekolah, malah sibuk menyusun hipotesis romantis seperti ilmuwan eksentrik.
Dan tentu saja, saat eksperimen cinta berubah menjadi kekacauan lucu, penontonlah yang mendapatkan hiburannya.
Kritik Sosial yang Halus: Tekanan Menjadi “Sempurna” dan Takut Menjadi Diri Sendiri

Di balik komedi dan kelucuan, Love Lab sebenarnya menyelipkan kritik sosial yang cukup dalam. Anime ini memperlihatkan bagaimana anak sekolah, terutama perempuan di masyarakat yang “elit”, sering terpaksa tampil sempurna. Tidak boleh salah. Tidak boleh canggung.
Maki, sebagai ketua OSIS, sangat mencerminkan itu.
Ia terlihat sempurna, tapi ia takut mengakui bahwa ia ingin merasakan hal yang normal: jatuh cinta. Riko pun takut mengakui bahwa ia sebenarnya tidak tahu apa-apa soal cowok, karena ia terlanjur dipandang “aku tahu segalanya”.
Inilah inti dari Love Lab:
Mereka belajar cinta, bukan hanya karena mereka ingin romantis.
Mereka ingin menjadi manusia yang apa adanya.
Kesimpulan: Komedi Romantis yang Segar, Hangat, dan Penuh Tawa
Love Lab: Komedi Romantis Kocak Tentang Eksperimen Cinta di Sekolah Cewek Elit adalah anime yang mengajak penontonnya tertawa, tersenyum, sekaligus tersentuh. Ia memperlihatkan bahwa cinta tidak selalu harus dimulai dengan seseorang yang sudah ahli. Terkadang, cinta justru paling indah ketika diperjuangkan oleh orang-orang yang sama sekali belum mengerti.
Love Lab mengajarkan satu hal sederhana namun penting: jatuh cinta itu bukan tentang menjadi ahli. Tapi tentang berani mencoba, berani salah, berani tertawa, dan berani jujur dengan hati sendiri.
Dan itulah yang membuat anime ini memikat. Bukan hanya sekadar rom-com, tapi rom-com yang memparodikan dirinya sendiri, sekaligus menampilkan kecanggungan remaja dengan cara yang jujur dan lucu.

